Terlepas dari perdebatan diatas, saya melihat bangunan ini memiliki banyak kesamaan dalam segi arsitektur dengan beberapa situs peninggalan sejarah di Amerika Latin. Monumen Yonaguni sekilas mengingatkan saya akan Machu Picchu, yang sering disebut sebagai kota hilang pada sejarah kerajaan Inca di Peru. Apakah ini merupakan bentuk akulturasi dalam bentuk arsitektur bangunan monolit Amerika Latin – Lemuria? Sepertinya demikian dan itu sering kita temukan pada bangunan peninggalan sejarah diseluruh dunia.(Dipta)
Terlepas dari perdebatan diatas, saya melihat bangunan ini memiliki banyak kesamaan dalam segi arsitektur dengan beberapa situs peninggalan sejarah di Amerika Latin. Monumen Yonaguni sekilas mengingatkan saya akan Machu Picchu, yang sering disebut sebagai kota hilang pada sejarah kerajaan Inca di Peru. Apakah ini merupakan bentuk akulturasi dalam bentuk arsitektur bangunan monolit Amerika Latin – Lemuria? Sepertinya demikian dan itu sering kita temukan pada bangunan peninggalan sejarah diseluruh dunia.(Dipta)
Posted in : artikel
1. RIWAYAT SINGKAT BERDIRINYA PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI
Keinginan dari segenap Ummat Islam di daerah Propinsi Sulawesi Tenggara yang disponsori oleh para ‘Alim dan Tokoh Masyarakat, melalui organisasi GABUNGAN USAHA PERBAIKAN PENDIDIKAN ISLAM (GUPPI) Konsultan Sulawesi Tenggara yang mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah propinsi Sulawesi Tenggara untuk menyelenggarakan suatu proyek kerohanian sebagai salah satu sarana yang sangat penting dibidang pembangunan mental spiritual yakni : membangun/mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Islam yang diharapkan dapat mengemban/melaksanakan keharmonisan antara pendidikan Agama dan pendidikan Umum serta pendidikan keterampilan, untuk mencetak kader-kader muslim warga Negara Republik Indonesia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penuh dedikasi kepada masyarakat, bangsa dan negaranya.
Keinginan tersebut dengan tidak mengalami proses yang terlalu panjang, lalu dimatangkan dalam satu rencana /program yang logis, pragmatis dan mengingat urgensinya pendidikan semacam ini di Daerah Sulawesi Tenggara sebagai daerah yang masih serba mengejar keterlambatan dan kekurangan dibanding dengan daerah lainnya yang sudah lebih dahulu star, maka rencana ini telah mendapatkan perhatian khusus dari Bapak Presiden SHARTO, sehingga dalam kunjunag kerja beliau ke Sulawesi Tenggara dalam tahun 1971, telah berkenan memberikan bantuan sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) untuk membangun sebuah Pondok pesantren Modern.
Berkat adanya bantuan tersebut, maka dibangunlah sebuah Kampus Pondok Pesantre diatas tanah seluas 8 Ha., bantuan Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara, yang diberi nama “PESANTREN UMMUSSHABRI” artinya : PUNCAK KESABARAN. Suatu harapan semoga para santri dan kader cetakan Ummusshabri dapat memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi gelombang kehidupan duniawi.
Pembangunan fisik dari dana bantuan Presiden tersebut 1 buah Gedung bertingkat, 3 buah Asrama, 1 buah Mesjid, 2 buah rumah kopel, dan 1 buah rumah dapur, selesai pada akhir tahun 1972, dan mulai dimanfaatkan belajar pada tahun ajaran 1973, sedangkan peresmiannya dilakukan oleh bapak Menteri Agama RI Prof. DR. A. Mukti Ali pada tangal 9 Januari 1974 atas nama Bapak Presiden RI.
Tercatat sebagai Tokoh-tokoh perintis/ pendiri Pesantren Ummusshabri :
1. H. EDY SABARA;
2. MUCHTARUM,SH.
3. KIAYI HAJI BAEDHAWIE;
4. DRS. H. ABDULAH SILONDAE (alm)
5. H.A. MADJID JOENOES;
6. H.A. KARIM ABURAERA, SH.;
7. DRS. DJALANTE P;
8. DRS. A. ZAINAL ARIFIN;
9. P. RAFIUDDIN;
10. NURDIN DG. MAGASSING;
11. DRS. H. SAPPENA MUSTARIM;
12. H. ABD. RAHIM MUNIER;
13. IR. MUH. SALEH.
2. TUJUAN PESANTREN UMMUSSHABRI KENDARI
Semoga allah S.W.T. Senantiasa meridhai dan memperkenankan segala ikhtiar dan usaha unutk memnbangun Negara RI tercinta, berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar 1945, Amien Ya Rabbal ‘Alamin.
Ini gue tau ceritax saat membaca buku buku sobat ku di gontor Intinya begini, bagaimana Jerman yang pasca PD I dilanda depresi hebat, tiba-tiba bisa membangun kekuatan perang sebegitu masif dan hebatnya. Duitnya darimana???? Nah, ini dia ceritanya…
Banyak orang tak habis pikir bagaimana Jerman yang pada tahun 1930-an masih terikat Perjanjian Versailles dan terlilit depresi ekonomi berat, dapat gencar membangun angkatan perang yang begitu besar. Darimana mereka mendapat uang dan bahan mentah untuk menggerakkan industri persenjataannya?
Jawabannya : semua itu bisa terlaksana karena Hitler memiliki sejumlah industrialis setia di sebelah kanan kursi kepemimpinannya. Mereka adalah pendukung Nazi yang selalu siap memenuhi apa yang diinginkan. Dan yang tak kurang penting, mereka berkawan dengan sejumlah pemodal dari luar negeri yang diam-diam berani memutar uang di negeri ini.
Untungnya kala itu di tengah keterpurukannya selepas Perang Dunia I, pamor Jerman sebagai negara industri terkuat di Eropa belum pudar benar. Hal ini menyebabkan tak sedikit investor yang masih mau menanam modal di negeri ini dengan harapan bisa meraup untung dalam beberapa tahun. Arah dan gaya kepemimpinan Hitler memang merupakan permasalahan tersendiri, namun hal ini tak terlampaui menjadi masalah karena uang akan diputar secara terselubung. Para usahawan Jerman itu tahu benar bagaimana melakukannya.
Dalam memoarnya berjudul ”The Secret War Against the Jews” (2003), mantan jaksa penuntut penjahat perang Jerman, John Loftus, menulis secara tajam bahwa kaum kaya Amerika Serikat termasuk diantara para penanam modal itu. Diantara mereka adalah Averell Hariman, George Herbert Walker, Prescott Bush, Allen Dulles dan Rockefeller –orang-orang mapan yang keturunannya hingga sekarang masih memiliki pengaruh kuat di Amerika. Lewat jalur khusus, uang mereka diputar oleh pengusaha Jerman, Fritz Thyssen, yang dikenal sebagai penyokong utama keuangan Nazi.
Buku tersebut ditulis berdasar file-file dari US National Archives yang telah dirahasiakan selama puluhan tahun. Loftus sendiri mengaku harus lebih dulu mengumpulkan keberanian dan bijak dalam menulis. Ia tak ingin senasib dengan sejumlah orang yang dimasa lalu yang pernah berupaya mengonfirmasikan data dan skandal ini akhirnya malah kedapatan meninggal oleh sebab-sebab yang tidak jelas.
KONSPIRASI TINGKAT TINGGI
John Loftus mengatakan, kaum pemodal dan orang kaya AS tersebut tak peduli dengan ideologi atau kejahatan apa yang tengah dikerjakan Hitler. Karena, motivasi mereka hanya satu, yakni ingin melipatgandakan uang di negeri yang memang tengah membutuhkan modal keras untuk memulihkan perekonomiannya.
Ada yang mengatakan Perjanjian Versailles sendiri adalah hasil konspirasi tingkat tinggi untuk menggiring Jerman agar tak kuasa membendung modal keras dari sejumlah negara. Untuk itu perjanjian Versailles harus membuat Jerman bangkrut.
Mereka sendiri sadar bahwa investasi dengan cara seperti ini bisa dijerat UU Trading With the Enemy Act. Untuk itu perjalanan uang haruslah diatur sedemikian rupa. Dijaga orang-orang khusus di Bursa Saham WallStreet, diamankan sejumlah pengacara dan agen intelijen, dan dialirkan melalui bank-bank netral di Eropa. Dengan demikian, tak salah memang jika lalu ada yang mencurigai bahwa sebagian diantara praktik terselubung tersebut diselewengkan pula untuk ”cuci uang”.
Awal dari skandal besar ini kira-kira dimulai pada 1924 dan sempat lepas kendali pada 1942. Praktik investasi tak umum ini bermula dari usaha ekspor mangan, biji besi dan bahan mentah lain dari Rusia ke Jerman yang dikelola bersama oleh W. A Harriman & Company dengan perusahaan milik Thyssen yang sebagian sahamnya dikuasai raja minyak AS, Rockefeller. Usaha ini uniknya sudah atas sepengetahuan Stalin yang secara diam-diam telah menyerahkan kartel milik keluarga Czar Rusia untuk dikelola orang-orang ini.
Stalin tak pernah mempersulit, karena sebagai imbal balik Rusia akan mendapat suplai bahan bakar pesawat terbang yang amat diperlukan. Pendek cerita, kepada Stalin, seluruh bahan mentah itu dikatakan akan digunakan untuk membuat rel kereta api di Amerika. Namun, Harriman-Rockefeller yang populer dijuluki ”The Robber Barrons” tak langsung mengirimnya ke Amerika. Bahan mentah itu diparkir dulu di sebuah tempat pengolahan batubara di Polandia yakni di sebuah kota bernama Oswieczim yang kemudian lebih dikenal sebagai Auschwitz – Nah, ini salah satu bukti kalo sebenarnya Auschwitz itu Working Camp, bukan Genoside Camp !!!
Di fasilitas yang kemudian berdiri kamp konsentrasi itulah mereka membangun pabrik dengan fasilitas teknologi tinggi untuk pengolahan batu-bara menjadi bahan bakar sintetis untuk pesawat terbang Rusia. Pabrik ini dikendalikan oleh perusahaan bernama Brown-Brothers Harriman.
Akan tetapi Stalin tak tahu menahu kalau dari Oswieczim itu pula ada jalur kereta barang Jerman milik Thyssen. Lewat jalur kereta inilah Thyssen diam-diam mengambil adn mengirim sebagian bahan mentah nan langka itu ke dua sahabat sesama kartelnya di Jerman, yakni Flick dan Krupp. Bahan-bahan itu mereka gunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan peluru dan bom yang ironisnya juga dipakai untuk menyerang Rusia dan melawan tentara sekutu.
Harriman dan Rockefeller sendiri tak sepenuhnya memutar uang mereka berdua. Dalam bisnis terselubung ini juga ada uang milik banyak investor AS yang tersalur melalui Union Bank – bank besar milik keluarga George Herbert Walker yang dikendalikan menantu lelakinya, Prescott Bush. Banyak yang tak mengira bahwa dana adri Union Bank pula yang kemudian digunakan untuk mendirikan markas utama Nazi, Braun Haus, di Munich. Uang dikucurkan melalui Dutch Bank.
Selain itu investasi juga mengalir melalui perusahaan milik Allen Dulles, yakni Sullivan & Cromwell. Dulles bukanlah pemain baru, karena berkat jasa perusahaannya lah Rockefeller bisa memborong hampir seluruh saham perusahaan Jerman pasca PD I.
KECUALI TENTARA, SEMUA UNTUNG.
Namun skandal besar ini toh tercium juga oleh Teddy Roosevelt, tokoh kongres yang antimonopoli dan antitrust. Penyelidikan dimulai pada 1934 ketika seorang agen ganda yang juga bekerja untuknya mulai menyodorkan bukti keterlibatan Hamburg-American Line dalam gerakan Nazi. Namun menyelidiki kasus besar seperti ini bukanlah pekerjaan gampang. Orang-orang itu begitu lihai menyembunyikan jejak.
Baru pada 1942, setelah melalui proses investigasi yang berlarut-larut dan amat lama, seluruh aset Union Bank dibekukan Pemerintah AS. Tindakan Pemerintah AS ini benar-benar merupakan pukulan keras bagi para penanam modal. Terlebih karena di Jerman sendiri, Nazi diam-diam membawa kabur seluruh aset Dutch Bank.
Jumlah uang yang tertanam di Jerman cukup besar. Menurut catatan yang dikeluarkan pada 1951, total uang asal AS mencapai tiga triliun dolar AS atau sekitar 30 triliun dolar dalam kurs sekarang. Namun Pemerintah AS akhirnya menyerahkan kembali seluruh aset yang telah diberangus itu. Hmm, aneh………
Pengembalian aset kabarnya berkaitan dengan naiknya salah satu anggota keluarga Bush ke lingkaran pusat di Washington. Dia adalah George H. Bush, seorang penerbang AL AS yang pada 1942 mengukir reputasi dan memberikan jasa yang cukup besar dalam Perang Pasifik. Loftus sendiri tak yakin Bush ikut campur dalam kegiatan bisnis kakeknya, karena secara pribadi putra Prescott Bush ini tak suka dengan gaya bisnis yang dijalankan ayah dan kakeknya.
Entah bagaimana kisahnya, seluruh aset yang digondol Nazi pada tahun 1940-an pun akhirnya bisa kembali secara bertahap ke tangan para pengusaha AS pada tahun 1970-an. Rockefeller, misalnya melalui Chase Manhattan Bank, salah satu perusahaannya, pada 1972 memperoleh 38 persen aset perusahaan Thyssen.
Di Amerika, pamor para pemutar itu masih tetap berjaya dan disegani hingga akhir hayat. Beberapa di antara mereka bahkan sempat mencicipi jabatan strategis di Washington. Allen Dulles, diantaranya sempat menjabat sebagai Direktur CIA. Kepada Dulles inilah Fritz Kolbe, diplomat Jerman semasa Nazi berkuasa, pernah memberikan rencana pembuatan jet tempur Messerchmitt 262.
William Averell Harriman (1891-1986), selanjutnya menjadi diplomat dan politisi dalam Partai Demokrat dan masih terus menjalankan kiprahnya sebagai pengusaha. Putra raja perkeretaapian AS Edward Henry Harriman ini sempat menjadi asisten Menteri Perdagangan semasa pemerintahan Presiden Harry S. Truman.
Berbeda halnya dengan Prescott Sheldon Bush (1895-1972). Kariernya di Washington hanya mentok sebagai senator dari Partai Republik. Namun yang membanggakan, satu dari lima anaknya, yakni George Herbert Bush menjadi Presiden AS. Kebanggaan ini masih diteruskan George W. Bush, cucunya yang masih menjabat sebagai Presiden AS hingga kini. George H. Bush sebelumnya juga pernah menjadi Direktur CIA.
Pada akhirnya seluruh permasalahan itu memang happy ending. Bahkan bagi para orang Jerman yang terlibat sekalipun. Hampir semua kalangan industriawan mencicipi untung dan kemenangan. Keluarga Thyssen dan Krupp hingga kini bahkan masih tercatat sebagai konglomerat terpandang di Eropa. Tak salah memang jik kalau pun yang menderita rugi, itu pastilah hanya Tentara, baik sekutu
apri pers
Posted in : artikel
saudaraku, mari bercermin,
Berapa banyak noktah yang menodai kita dalam kebersamaan di jalan ini? Sebuah perjalanan panjang yang kita tempuh bersama-sama, pasti menyisakan debu dan kotoran pada diri kita. Meski kadarnya berbeda-beda. Tapi di jalan ini kita memang saling membutuhkan. Dan di jalan ini, kita harus terus berjalan seiring. Kita satu sama lain memerlukan orang yang bisa memberikan keberanian dan mengusir ketakutan karena kesendirian. Kita, satu sama lain saling memerlukan orang yang bisa meluruskan kesalahan, lalu saling memberi rambu-rambu perjalanan. Kita semua sangat memerlukan kehadiran pendamping yang shalih, teman yang bisa saling membantu bak dua telapak tangan yang saling membersihkan, satu sama lain. Bayangkanlah, Saudaraku, Bahwa kita masing-masing adalah salah satu dari dua telapak tangan itu….
Jika dalam perjalanan duniawi, Rasulullah memerintahkan kita untuk memiliki teman, jelas perjalanan ukhrawi lebih perlu lagi. Kita lebih membutuhkan teman dalam bekerja di jalan Allah, berupaya melakukan amal shalih, memberikan hak-hak manusia dan berdakwah di jalan Allah. Orang yang menyendiri dalam melakukan amal-amal ini, akan ditemani syaitan. Dan setiap kali terjadi pertambahan jumlah orang yang menemaninya, semakin sulitlah syaitan menguasainya, dan semakin tertutuplah celah-celah untuk syaitan.
Perhatikanlah sabda Rasulullah saw, “Satu orang pengendara adalah syaitan, dua orang pengendara adalah dua syaitan, dan tiga orang pengendara baru disebut pengendara yang banyak.” (HR. Malik, Abu Daud dan Turmudzi) Maksud kalimat ‘pengendara yang banyak’ adalah karena jumlah yang banyak semakin meminimkan penguasaan syaitan atas mereka. Dalam hadits lain disebutkan, “Barangsiapa di antara kalian yang ingin menikmati taman surga hendaklah ia berjama’ah. Karena syaitan itu bersama orang yang sendiri, dan ia akan menjauh dari dua orang.” (HR. Ahmad Turmudzi dan Hakim)
Saudaraku,
Meski demikian kita harus berhati-hati. Karena kebersamaan dan kedekatan kita di jalan ini juga tetap menyimpan jerat-jerat yang bisa membuat kita terjatuh. Itu karena di jalan ini tetap ada lubang dan persimpangan yang bisa menyesatkan kita. Kondisi inilah yang disinggung oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah yang mengatakan bahwa berkumpulnya orang-orang beriman tetap menyimpan marabahaya yang harus diwaspadai. Menurut Ibnul Qayyim, ancaman bahaya itu ada tiga. Pertama, tatkala dalam perkumpulan itu, satu sama lain saling menghiasi dan membenarkan. Kedua, ketika dalam perkumpulan itu, pembicaraan dan pergaulan antar mereka melebihi kebutuhan. Ketiga, ketika pertemuan mereka memunculkan keinginan syahwat dan kebiasaan yang justru menghalangi mereka dari tujuan yang diinginkan. (Al Fawa-id, 60)
Saudaraku,
Saling menghiasi satu sama lain, akan menafikan suasana saling menasihati. Lalu kondisi itu bisa menggiring orang masuk dalam prilaku riya dan nifaq karena selalu membaik-baikkan dan tidak mengakui kekurangan. Ini sama saja dengan aspek bahaya yang kedua, akibat perkumpulan dan pergaulan yang berlebihan dari waktu yang wajar akan membuang-buang waktu. Akibatnya, akan ada banyak amal-amal yang terlewat karena pertemuan yang melebihi keperluan itu. Terakhir, pertemuan dan perkumpulan kaum beriman juga bisa berbahaya, tatkala ia menjadi seperti kenikmatan sendiri yang justru mengurangi nilai ketaatan di dalamnya, bahkan menjadi penghalang bagi kebaikan. Dalam kondisi seperti inilah, pertemuan memutarbalikkan sisi prioritas amal, mengabaikan amal yang utama dan mengutamakan yang kurang utama, menghilangkan tujuan utama dan begitu mengutamakan sarananya.
Saudaraku,
Kita perlu bersabar dalam kebersamaan ini. Syaikh Ahmad Ar Rasyid dalam buku Darul Muntholaq menuliskan bab sendiri tentang kesabaran kita bersama orang-orang seperjalanan, yakni shabr alal aqran. Ia menyebutkan bahwa dalam perjalanan ini kita masing-masing harus sabar dari kekasaran, sabar dari kesalahpahaman, sabar dari keburukan dalam berbagai bentuknya yang dilakukan teman perjalanan. Alasan paling dasarnya adalah karena manusia tidak pernah terlindung dari kekeliruan dan kekurangan. Sehingga Fudhail bin Iyadh rahimahullah mengatakan,-”Siapa yang ingin bersaudara yang tidak memiliki aib, tanpa kekurangan, ia takkan memiliki saudara.” Bahkan Abu Darda rahimahullah mengatakan, “Kata-kata keras dan kasar dari seorang saudara itu masih lebih baik daripada engkau kehilangan seorang saudara.”
Saudaraku,
Di sinilah rahasianya, keutamaan seseorang yang bisa bertahan dan bersabar dengan kondisi orang sekitarnya, dibanding orang yang menyepi dan tak mau berinteraksi dengan orang lain, karena tidak sabar dengan sikap dan prilaku mereka. “Seorang Muslim yang berbaur dengan manusia, lalu ia bersabar atas perilaku buruk mereka, itu lebih baik dari orang yang tidak berbaur dengan manusia dan tidak sabar atas perilaku buruk mereka.” (HR Ahmad dan Turmudzi).
Ada prinsip indah yang diajarkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitab Miftah Darus Sa’adah, agar kita bisa mendapat kebaikan dari orang-orang sekitar kita. Ia mengatakan, “Siapa yang ingin keburukannya dibalas oleh Allah dengan kebaikan, hendaknya ia juga membalas keburukan orang lain dengan kebaikan. Dan siapa yang mengetahui bahwa dosa dan keburukan itu pasti ada pada diri manusia, ia tidak terkejut dengan sikap buruk orang kepadanya.” (Miftah Darus Sa’adah, 11292)
Saudaraku,
Andai kita bisa menyadari prinsip ini, maka perjalanan kita akan menjadi indah. Jiwa-jiwa kita menjadi dingin, permasalahan lebih mudah diatasi. lalu, pohon keimanan kita akan tumbuh mekar dan bunga-bunganya akan merekah.
Ingatlah Saudaraku,
Ada banyak keadaaan yang akan memisahkan langkah kita dari jalan ini. Karena, kita tak pernah lepas dari intaian syaitan yang ingin menceraikan kita dari kebersamaan ini. Seperti perkataan Mujahid, “Tak ada sekelompok orang yang keluar ke Makkah (untuk ketaatan) kecuali Iblis telah mempersiapkan pasukan yang sama untuk menghalangi mereka.” Wallahu’alam
Posted in : artikel
Muhammad Sholallahu 'Alaihi wa Salam dilahirkan di Makkah Al Mukarramah pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun 571 M. Tahun tersebut adalah tahun ketika Abrahah Al Habsyi berusaha menghancurkan Ka'bah. Maka Allah menghancurkan Abrahah (dan tentaranya). Hal tersebut disebutkan di dalam surat Al Fiil.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Dan (aku) memberikan kabar gembira dengan seorang rasul yang datang sesudahku yang bernama Ahmad (Muhammad)." (QS. Ash Shaff: 6).
Nasab beliau dari sisi ayah adalah: Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin ghalib bin Fihr bin Malik bin AnNadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazzar bin Ma'ad bin Adnan. Adnan termasuk keturunan Ismail bin Ibrahim 'Alaihimussallam. Nasab ayah Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam bertemu dengan nasab ibu beliau pada Kilab bin Murrah.
Masa Penyusuan Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam
Di masa itu, orang-orang mulia suku Quraisy mempunyai sebuah kebiasaan untuk menyerahkan anak-anak mereka kepada para ibu susuan yang berasal dari desa (pedalaman). Agar di tahun-tahun pertama kehidupannya sang anak hidup di udara pedalaman yang segar, sehingga badannya menjadi kuat karenanya.
Oleh karena itu Abdul Muthallib mencari ibu susuan bagi Muhammad Sholallahu 'Alaihi wa Salam. Ketika itu datanglah wanita-wanita dari bani Sa'ad di Makkah. Mereka mencari anak-anak untuk disusui. Di antara mereka adalah Halimah As Sa'diyyah. Semua wanita itu telah mengambil anak untuk disusui kecuali Halimah. Ia tidak menemukan selain Muhammad. Pada mulanya ia enggan mengambil beliau dikarenakan beliau adalah anak yatim tanpa ayah. Namun ia tidak suka kembali tanpa membawa anak susuan. Akhirnya Halimah mengambil beliau karena tidak ada bayi selain beliau untuk disusui.
Halimah mendapatkan banyak dari barakah Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam selama menyusui beliau. Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam menetap di Bani Sa'ad selama dua tahun, selama masa penyusuan. Kemudian Halimah membawanya ke Makkah. Ia membawanya kepada ibu beliau, Halimah meminta, agar beliau bisa tinggal bersamanya lebih lama lagi.
Kemudian Rasulullah Sholallahu 'Alaihi wa Salam mencapai usia lima tahun. Di usia itu terjadi peristiwa pembelahan dada beliau. Jibril datang kepada Muhammad Sholallahu 'Alaihi wa Salam. Ketika itu beliau tengah bermain-main bersama anak-anak lain. Jibril mengambil beliau kemudian melemparkannya ke tanah. Ia mengambil jantung beliau. Ia mengeluarkan segumpal darah dari jantung tersebut. Kemudian ia berkata: "Ini adalah bagian syaithan dari dirimu."
Lalu ia mencucinya dalam baskom emas dengan air zam-zam. Kemudian Jibril mengembalikan jantung itu seperti semula. Anas Radhiyallahu'anhu, perawi hadits ini mengatakan: "Sungguh aku telah melihat bekas sobekan di dada beliau."
Maka kemudian Halimah mengetahui kejadian ini. Ia pun mengkhawatirkan keselamatan beliau. Sehingga ia mengembalikan beliau kepada sang ibu.
Meninggalnya Ibu Rasulullah Sholallahu 'Alaihi wa Salam dan Pengasuhan Sang Kakek
Rasulullah Sholallahu 'Alaihi wa Salam dikembalikan oleh Halimah. Beliau pun tinggal bersama sang ibu. Ketika beliau mencapai usia enam tahun, Aminah membawanya ke Yatsrib. Mereka menunjungi paman-paman beliau. Mereka adalah saudara Aminah dari Bani An Najjar.
Aminah pergi bersama Ummu Aiman, pengasuh Nabi Sholallahu 'Alaihi wa Salam. Di perjalanan pulang dari Yatsrib, ibu beliau meninggal. Ia meninggal di suatu tempat yang disebut Al Abwa'. Al Abwa' berada di antara Makkah dan Madinah. Maka Ummu Aiman kembali ke Makkah bersama beliau. Kemudian beliau diasuh oleh sang kakek Abdul Muthallib.
Sumber: Muqarrar al-Mustawa Ats Tsalits fis Siratin Nabawiyyah—Syu'bah Ta'lim al-Lughah al-'Arabiyyah al-Jami'ah al-Islamiyyah, Madinah
Posted in : artikel
Ia adalah Amirul Mu'minin Umar ibnul Khaththab. Dijuluki oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan al-Faruq karena ia membedakan antara yang hak dan yang batil. Ia dibaiat menjadi khalifah pada hari kematian Abu Bakar ash-Shidiq. Selama masa khalifahnya, ia melakukan tugasnya dengan baik seperti halnya sirah, jihad, dan kesabaran Abu Bakar Radhiyallahu 'anhu. Dengan Umar ibnul Khaththab Allah memuliakan Islam.
Hal pertama yang dilakukannya setelah menjabat sebagai khalifah ialah mencopot Khalid bin Walid dari jabatan sebagai komandan pasukan dan menggantinya dengan Abu Ubaidah.
Ia ikut menyaksikan penaklukan Baitul Maqdis dan tinggal di sana selama sepuluh hari. Ia kemudian kembali ke Madinah dengan membawa serta Khalid bin Walid. Tatkala Khalid bin Walid menanyakan perlakuan Umar terhadap dirinya, Umar Radhiyallahu 'anhu menjawab, "Demi Allah! Wahai Khalid, sesungguhnya engkau sangat kumuliakan dan sangat kucintai."
Posted in : artikel
Posted in : artikel
wajahmu
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya
Kau pelanai kudamu
Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit
Pernahkah kukecewakan dirimu ?
Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,
melati-melati kuning di pinggir laut
Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama
Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,
Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini
Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham
Pegang erat sakit istimewamu ini
Ia juga bisa membawamu pada Tuhan
Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur
yang terinjak olehmu
muram cahaya mentari,
pucat dingding ini
Cinta menjauh
Cahayanya berubah
Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan
Posted in : puisi
dulunya kawasan ini adalah kawasan empang dan pertanian. namun kini semua mulai nampak berubah. karena adanya kemajuan yang tidak bisa dihindari, maka daerah anduonohu kini menjadi kawasan pertokoan dan membentuk suatu kota mandiri.
berikut adalah gambar terbaru di kawasan anduonohu.
Posted in : artikel